Sabtu, 13 Oktober 2012 Terdapat dalam suatu riwayat bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: من ترك شيئاً لله عوضه الله خيراً منه "Barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan mengganti baginya dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang ia tinggalakan." “Sesungguhnya tidaklah anda meninggalkan sesuatu karena Allah, kecuali Allah akan gantikan anda dengan yang lebih baik darinya.” (HR. Imam Ahmad dalam musnadnya, 38/170 dan Al-Albany mengatakan, ‘Sanadnya shahih dengan syarat Muslim’, Silsilah Ahadits Dhaifah, no. 162). Dan barangsiapa yang melakukan dua jenis kezaliman di atas, baik zalim terhadap hak Allah maupun zalim terhadap hak hamba, maka ia telah melakukan kezaliman kepada dirinya sendiri. Karena ia adalah makhluk yang dicipta untuk beribadah kepada-Nya, dengan menaati segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Surat ini dinamai Al Baqarah karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (ayat 67 sampai dengan 74), dimana dijelaskan watak orang Yahudi pada umumnya. Dinamai Fusthaatul-Quran (puncak Al Quran) karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surat yang lain. Kalau kita kurang semangat dalam beramal, itu sebabnya pasti karena dosa. Orang yang berhijrah dari dosa adalah orang yang mencegah kemungkaran di hatinya. Dan yakinlah kepada janji Allah, sebagaimana kata nabi, “Barang siapa meninggalkan sesuatu karena takut kepada Allah, maka Allah akan memberikan sesuatu yang lebih baik dari itu.” JANGAN MENGIKUTI HAWA NAFSU Oleh Ustadz Abu Isma’il Muslim al-Atsari Secara bahasa, hawa nafsu adalah kecintaan terhadap sesuatu sehingga kecintaan itu menguasai hatinya. Kecintaan tersebut sering menyeret seseorang untuk melanggar hukum Allâh Azza wa Jalla . Oleh karena itu hawa nafsu harus ditundukkan agar bisa tunduk terhadap syari’at Allâh Azza wa Jalla . Adapun secara cLcaMi.

barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena allah